STUDI KELAYAKAN JALAN PERKERASAN KAKU DAN PERKERASAN LENTUR
Abstract
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur jalan, khususnya dalam proses penentuan proyek jalan, umumnya disusun berdasarkan skala kebutuhan dan kemendesakan (need and urgency ) sebagaimana tercantum dalam Daftar Usulan Rencana Proyek (DURP). hasil analisis konstruksi beton lebih layak diterapkan untuk konstruksi jalan K.H Abdul Halim Majalengka (Bunderan Munjul). Dari 8 faktor penilai, konstruksi beton unggul pada 4 faktor yaitu daya tahan terhadap cuaca, daya tahan terhadap pergerakan tanah, daya tahan terhadap lalu lintas dan jangka waktu perawatan dengan tingkat keunggulan rata-rata 6 kali dibanding konstruksi aspal. Sedangkan konstruksi aspal unggul pada faktor-faktor kenyamanan permukaan jalan, kemudahan pelaksanaan pembangunan, ketersediaan sumberdaya dan tekhnologi dan biaya dengan tingkat keunggulan rata-rata 4 kali dibaning konstruksi beton. Dari analisis perbandingan yang melibatkan seluruh faktor yng ditinjau diketahui bahwa jalan beton rata-rata lebih unggul dibanding dengan jalan aspal. Hal ini ditunjukan dari hasil pembobotan untuk konstruksi beton mencapai 2,62 sementara bobot unuk konstruksi aspal hanya sebesar 2,19.
Kata kunci : Infrastruktur, Jalan Aspal, Jalan BetonFull Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.31949/j-ensitec.v2i01.48
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 J-ENSITEC
Journal of Engineering and Sustainable Technology (J-ENSITEC) Published by Fakultas Teknik Universitas Majalengka (Print ISSN : 2407-6007 and Online ISSN: 2477-359X)
Visitor Number : | This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. |