Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Menggunakan Instructional Video Berbasis Pendekatan Worked Example

Try Nurisa Syabaniah, Zuli Nuraeni

Abstract


Kemampuan representasi matematis diperlukan siswa untuk memahami konsep-konsep matematika dan untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika. Kemampuan representasi matematis siswa meliputi 3 aspek kemampuan yaitu: kemampuan representasi visual, kemampuan representasi simbolik dan kemampuan representasi verbal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa selama penerapan pembelajaran berbasis Worked Example berbantuan Instructional Video pada materi sistem koordinat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 1 Talang Kelapa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes dan wawancara yang akan dianalisis secara deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis data kuantitatif dengan menggunakan hasil tes siswa, sedangkan analisis data kualitatif menggunakan hasil wawancara dari 6 siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang akan dipilih berdasarkan dari hasil nilai tes. Wawancara digunakan untuk mendukung hasil tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII.7 di SMP Negeri 1 Talang Kelapa dikategorikan baik, dengan rincian sebagai berikut: : persentase kemampuan representasi matematis kategori sangat baik sebesar 15,62%, untuk kategori baik sebesar 31,25%, untuk kategori cukup sebesar 34,37% dan untuk kategori kurang sebesar 18,75%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu siswa dengan kemampuan tinggi telah mampu menggunakan respresentasi visual, verbal dan simbolik dengan baik. Untuk siswa dengan kemampuan sedang telah mampu menggunakan representasi visual dengan baik dan cukup mampu dalam menggunakan representasi simbolik dan verbal dengan baik.  Sedangkan siswa dengan kemampuan rendah kurang mampu menggunakan representasi visual, verbal dan simbolik dengan baik

Full Text:

PDF

References


Arifah & Retnowati. (2017). Pengaruh Pendekatan Worked Example dan Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Kelas VIII. EPRINTS UNY.

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VII. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. United States of America: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.

Permendikbud. PP nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendikbud.

Reiss, K. dan Renkl, A. (2002). Learning to prove: The idea of heuristic examples. ZDM, 34, 29-35.

Retnowati, E., Ayres, P., & Sweller, J. (2010). Worked example effects in individual and group work settings. Educational Psychology, 30(3), 349-367.

Retnowati, E. (2012). Worked examples in mathematics. Konferensi Pendidikan STEM Internasional ke-2 (hlm. 393-395). Beijing: SSCI

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sweller, J. (1988). Cognitive load during problem solving: Effects on Learning. Cognitive Science, 12, 257-285.

Sweller, J. (2004). Instructional Design Consequences of an Analogy between Evolution by Natural Selection and Human Cognitive Architecture. Instructional Science, 32(1-2), 9-31.

Sweller, J., Ayres, P., & Kalyuga, S. (2011). Cognitive load theory. New York: Springer.




DOI: http://dx.doi.org/10.31949/th.v7i2.4515

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.