KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN STRESS HOSPITALISASI PADA ANAK BALITA DI RSUD TUBAN

Abstract

Rawat inap adalah suatu proses dengan rencana dan keadaan darurat, mengharuskan anak-anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi sampai kembali ke rumah. Dari 39 anak yang dirawat di ruang Melati RSU dr.R.Koesma Tuban tahun 2019 Ada 17 anak (43,5%) mengalami stres rawat inap.
Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif melalui pendekatan cross sectional untuk mengetahui gambaran antara komunikasi komunikasi terapeutik dengan stress rawat inap pada anak-anak ,populasi semua orang tua atau keluarga yang memiliki anak yang dirawat di ruang anak rumah sakit dr.R.Koesma Tuban, dengan sampel 25 responden , teknik pengambilan sampling adalah Purposive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.
Hasil didapatkan lebih dari setengah perawat berkomunikasi terapeutik pada anak-anak kurang dari 64% dan, kurang dari setengah anak mengalami stres berat sekitar 40%.
Selama anak di rawat di rumah sakit, dianjurkan perawat di ruang anak dapat mempraktikkan sikap yang terapeutik dengan ekspresi wajah yang manis, tersenyum, dan sapaan pada anak, lemah lembut, sambil menawarkan mainan, posisi badan setinggi mata anak, bicara sejelas mungkin dan spesifik, menggunakan kata-kata sederhana dan kalimat pendek, bercerita dan mengenalkan alat-alat saat akan melakukan interaksi atau melakukan asuhan keperawatan karena komunikasi terapeutik dapat mencegah dan mengurangi stresor yang berasal dari lingkungan sosial.

Kata kunci: komunikasi terapeutik, perawat , stress hospitalisasi, anak-anak