Maling (Drama Tarling) untuk Pembelajaran Merancang Pementasan dan Mendemonstrasikan Drama sebagai Seni Pertunjukan pada Siswa SMA

Saroni Saroni, Nana Triana Winata

Abstract


Seni pertunjukan tarling di Indramayu merupakan pertunjukan teater tradisional. Kondisi ideal yang diharapkan adalah seni pertunjukan tarling sebagai identitas daerah Indramayu tetap lestari, tetapi ternyata semakin pudar dan tak bertenaga. Dengan demikian, perlu adanya revitalisasi budaya lokal melalui pemberdayaan generasi muda. Upaya revitalisasi seni pertunjukan tarling merupakan upaya pemertahanan eksistensi kesenian tradisional tarling kepada generasi muda. Revitalisasi perlu segera dilakukan karena seni pertunjukan tarling telah hampir punah karena tidak menjadi sebuah industri yang berasal dari kreativitas senimannya. Dalam pembelajaran sebuah perencanaan sangat dibutuhkan guru dalam proses mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Perencanaan pembelajaran ini dapat membantu guru untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran di kelas. Perencanaan yang dilakukan guru yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP). RPP yang disusun guru bahasa Indonesia di SMA dalam pembelajaran merancang dan mendemonstrasikan drama sebagai seni pertunjukan telah mengikuti ketentuan yang sesuai dengan Kurikulum 2013 pada kompetensi dasar 3.19.1 yaitu mengidentifikasi isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton, dan 3.19.2 yaitu merancang pementasan dan mendemonstrasikan drama sebagai seni pertunjukan dengan memerhatikan tata panggung, kostum, tata musik, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) rencana pelaksanaan pembelajaran drama tarling pada materi merancang pementasan dan mendemonstrasikan drama sebagai seni pertunjukan, 2) hasil melatih drama tarling pada siswa SMA (pembentukan kelompok, penulisan naskah, proses latihan, dan proses perekaman drama), 3) kendala dalam melatih drama tarling pada siswa SMA, 4) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam melatih drama tarling pada siswa SMA. Adapun metode pada penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, sosialisasi, pelatihan, diskusi, dan monitoring. Hasil penelitian, peserta yang mengikuti pelatihan sejumlah 30 siswa SMA se-Indramayu. Pelatihan MALING (Drama Tarling) dalam penelitian ini meliputi olah tubuh, olah mimik, olah suara, dan olah imajinasi. Kendala dan upaya untuk mengatasi hal yang dihadapi oleh peneliti dalam melaksanakan pelatihan MALING (Drama Tarling) terlihat dari beberapa segi antara lain; peserta didik, waktu, dan bahan ajar.

Kata Kunci: Drama, Tarling, Siswa SMA, Indramayu


Full Text:

PDF (307-328)

References


Dewojati, Cahyaningrum. 2010. Drama: Sejarah, Teori, dan Penerapannya.Yogyakarta :UGM Press.

Harymawan, R. M. A. 1993. Dramaturgi. Bandung: CV Rosda.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori sastra.Jakarta: PT Gara Sindo

Saptono, Hariadi (ed). 2013. Warisan Budaya Wangsa Cerbon-Dermayu. Jakarta: Bentara Budaya.

Sayuti, Suminto. 2008. Evaluasi Teks Sastra. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Suratno, Siti Chamamah dan Chairul Salam. 2005. “Perlawanan Wanita Terhadap Dominasi Patriarki dalam Teks Tarling Cirebon: Sebuah Analisis Semiotik Riffatere. Yogyakarta: Humanika, 18/2, April 2020.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.

Waluyo, Herman J. 2002. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Waluyo. 2006. Drama : Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya. Cetakan 1. Surakarta: LPP, UNS Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.31949/diglosia.v5i1.2520

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXED BY:

     

RECOMMENDATION FOR CITATION:

 

SIMILARITY CHECK:

Penerbit:

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Majalengka


Lisensi Creative Commons
DIGLOSIA: Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.