PELAKSANAAN MOTIVASI OLEH CAMAT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR CAMAT PASEH KABUPATEN SUMEDANG

Deni Herdiana, S.IP.,M.Si

Abstract


Pegawai memerlukan motivasi kerja yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan secara bersemangat, berkinerja pegawai tinggi dan produktif. Untuk memotivasi pegawai, pimpinan organisasi harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan oleh para pegawai. Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas merupakan salah satu ciri dari pemerintahan yang baik sebagai tujuan dari pendayagunaan aparatur Negara. Dalam kaitan inilah sesuai dengan UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik maka peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya yang harus dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan dan harus dilaksanakan oleh semua para aparatur pemerintah.

Berdasarkan pengamatan penyusun selama penelitian pada Kantor Camat Paseh Kabupaten Sumedang, ternyata masih ditemui beberapa indikasi masalah yang menunjukan bahwa kualitas pelayanan publik masih rendah. Hal ini terlihat dari indikator : 1) Fasilitas kerja yang kurang memadai, sehingga pelayanan yang diberikan pegawai kepada masyarakat terkesan lamban. 2) Masih adanya pegawai yang belum professional dalam menangani pekerjaan sehingga masih ada beberapa pekerjaan yang tidak selesei tepat waktu. 3) Ada sebagian pegawai yang bersikap kurang ramah terhadap masyarakat.

Permasalahan tersebut diduga karena Camat dalam pelaksanaan motivasinya belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari indikasi sebagai berikut : 1) Diduga Camat kurang memberi penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. 2) Diduga Camat dalam pendelegasian wewenang kurang memberikan bimbingan kepada pegawai sehingga masih ada pegawai yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan baik. 3) Diduga Camat dalam memberikan perhatian timbal balik kepada para pegawai masih  kurang baik.

Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode deskriptip analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan melalui observasi, wawancara dan angket. Data hasil angket dianalisis melalui analisis kualitatif yaitu data – data yang diperoleh dilapangan dianalisis kemudian ditarik kesimpulan dan dalam pembahasannya menggunakan teknik analisis kualitatif dengan menggunakan prosentase.

Hasil menunjukan bahwa angka rata – rata pelaksanaan motivasi yaitu 64 % dan apabila dihubungkan dengan kriteria analisis data maka baru mencapai predikat Cukup, sehingga akan berpengaruh terhadap upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sementara tingkat kualitas pelayanan publik baru mencapai rata – rata 63 % dan apabila dihubungkan dengan kriteria analisis data maka baru mencapai predikat Cukup.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.