PENAMPILAN SISTEM PERAKARAN DELAPAN KULTIVAR UNGGUL KEDELAI (Glycine max (L.) Merril. PADA KONDISI JENUH AIR

Muhamad Ramdhani, Umar Dani

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh  interaksi dan pengaruh mandiri penggunaan delapan kultivar kedelai pada kondisi jenuh air. Penelitian dilaksanakan di P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) Tambaksari Majalengka Wetan, bulan April sampai Agustus 2016. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial. Perlakuan yang diuji adalah Faktor ke-1 Kultivar Kedelai (K), terdiri dari k1 (Rajabasa), k2 (Mutiara 1), k3 (Argomulyo), k4 (Grobogan), k5 (Anjasmoro), k6 (Burangrang), k7 (Cikuray), dan k8 (Malikka). Faktor ke-2 Tingkat Jenuh Air (G), terdiri dari: g0 (tanpa jenuh air), g1 (jenuh air). Perbedaan rata-rata perlakuan diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 95%. Hasil penelitian menunjukkan Delapan kultivar kedelai dan keadaan jenuh air tidak memberikan pengaruh interaksi. Kultivar Malika memberikan penampilan paling baik dibandingkan kultivar lainnya terhadap variabel jumlah bintil akar efektif. Kondisi jenuh air memberikan pengaruh baik terhadap variabel volume akar, jumlah bintil akar efektif, dan bobot kering akar. Kondisi tanpa jenuh air berpengaruh baik terhadap panjang akar tanaman kedelai.

 

Kata Kunci: Kultivar Kedelai, Jenuh Air, Sistem Perakaran


Full Text:

PDF (Indonesian)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.