MODEL KAPASITAS PRODUKSI TOMAT DI SENTRA PRODUKSI KABUPATEN MAJALENGKA

IDA MARINA

Abstract


Teknologi memiliki peran penting dalam keberlangsungan manusia untuk memperbaiki proses produksi, juga tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan meluas. Dimana ilmu pengetahuan telah ditunjang oleh berbagai perangkat tenologi yang memungkinkan daya cipta dan kreativitas ide manusia dapat dieksplorasi tanpa batas. Supply chain manajemen (SCM) merupakan salah satu bukti pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, untuk menggali kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas dalam manajemen kapasitas produksi. Berdasarkan hasil tinjauan literatur mengenai manajemen rantai pasok untuk produk pertanian segar, permasalahannya di bedakan berdasarkan : isu strategis, isu teknis, dan isu operasional. Namun dalam penelitian ini lebih di fokuskan pada masalah operasional yaitu manajemen kapasitas produksi tomat. Selanjutnya masalah masalah manajemen kapasitas produksi tomat dikaji untuk menemukan penyebab utama dan kualitas produk pertanian yang memerlukan penangan khusus dalam kegitaan produksi terkait petersediaan produk dalam upaya memenuhi permintaan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Majalengka sebagai sentra produksi sayuran di Jawa Barat. Manajemen kapasitas produksi pada tomat dikembangkan dengan dinamika sistem yaitu dengan menggunakan model berpikir sistem (system thinking), dimana setiap permasalahan manajemen dan operasional dipandang sebagai sebuah sistem, yaitu keseluruhan interaksi antar unsur dari sebuah objek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja untuk melihat dan membicarakan suatu realitas yang bisa membantu memahami fenomena.

Kata Kunci : Model, Manajemen, Produksi, Tomat.


Full Text:

PDF (Indonesian)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.